Structured English adalah peralatan pengembangan system yang menggunakan struktur bahasa inggris dan mirip bahasa pemrograman. SE merupakan alat yang efisien untuk menerangkan suatu algoritma dalam bentuk narasi bukan dalam bentuk grafik dan mirip dengan pseudocode. Karena kemiripan tersebut SE dan pseudocode sering tertukar.
Selain kemiripan yang ada, SE dan pseudocode memiliki perbedaan dalam fungsinya. SE digunakan untuk komunikasi antara perancang dengan pemakai dalam menjelaskan algoritma, sedangkan pseudocode digunakan untuk komunikasi antara perancang dengan programmer.
SE sering digunakan dengan DFD untuk mendokumentasikan proses-proses yang ada dalam system. Macam-macam level DFD menerangkan bahwa pemrosesan merupakan teknik yang diaplikasikan dari atas-ke-bawah (top-down). Pada beberapa point, teknik grafik DFD kurang efektif jika dibandingkan dengan teknik narasi, untuk menutup ketidak-efektifan ini maka SE harus diperkenalkan.
SE bukan merupakan alat standar pengembangan system. Tidak ada ketentuan-ketentuan tetap yang harus diikuti oleh pemakai alat ini. Meskipun demikian, ada sejumlah ketentuan yang membedakan SE dengan alat narasi formal seperti pseudocode.
Ketentuan-ketentuan adalah :
1. Gunakan hanya tiga bentuk pemrograman terstruktur, sepeti urutan seleksi/kondisi, dan perulangan/iterasi
2. Gunakan kata kerja bila menerangkan tiap langkah pengolahan
3. Tambahkan kata kerja dengan satu atau lebih objek bila perlu
4. Gunakan nama-nama data yang telah didefinisikan dalam kamus data. Nama-nama ini dapat berupa alur data, data store, struktur data atau elemen data.
5. Gunakan huruf besar untuk semua nama data, sintaks komputer, seperti
START, STOP, IF, THEN dan ELSE.
6. Indent untuk menunjukkan struktur system secara hirarki. Kata-kata pada level hirarki yang sama harus diindentkan dengan jumlah spasi yang sama.
7. Bila dokumentasi dibagi ke dalam beberapa modul, gunakan baris pertama masing-masing modul untuk label pengindentifikasi dan berikan baris kosong diantara modul.
8. Tiap modul harus hanya memiliki point entry dan exit tunggal.
Bila pembuatan SE dilakukan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan di atas, maka SE yang akan terbentuk semakin mudah dimengerti dan mudah dikomunikasikan dengan profesional system lainnya.
Bentuk pemrograman terstruktur
Bentuk pemrograman terstruktur yang biasa digunakan pada SE adalah urutan, pilihan dan perulangan.
Struktur urutan. Bila struktur urutan didokumentasikan, entri-entri dituliskan pada margin yang sama satu sama lain, misalkan :
READ
COMPUTE
WRITE
Struktur Pilihan – IF-THEN
Bila struktur pilihan didokumentasikan gunakan format IF-THEN sebagai berikut
IF (kondisi)
THEN
Tindakan bila kondisi benar
END IF
Perlu diingat bahwa IF dan END dituliskan pada margin yang sama
Contoh :
IF (JAM = or < 40)
THEN
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = TARIF-UPAH . JAM-KERJA
END IF
Dari contoh di atas terlihat bahwa kondisi ditandai dengan tanda kurung
Struktur Pilihan – IF-THEN-ELSE
Gunakan format berikut untuk situasi IF-THEN-ELSE.
IF (kondisi)
THEN
Tindakan bila kondisi benar
ELSE
Tindakan bila kondisi salah
END IF
Perlu diingat bahwa THEN dan ELSE dan aksi benar dan salah ditulis pada margin yang sama. Contoh struktur isi adalah sebagai berikut :
IF (JAM =or < 40)
THEN
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = TARIF-UPAH . JAM-KERJA
ELSE
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = (TARIF-UPAH . 40) + ((JAM- KERJA . 40) . TARIF-UPAH . 1,5)
END IF
Untuk struktur pilihan, lebih baik mengikuti format
IF (kondisi-1)
THEN
aksi-1
ELSE IF
(kondisi-2)
THEN
aksi-2
ELSE
aksi-3
END IF
END IF
Struktur Perulangan – DO WHILE,
Bila pendokumentasian struktur perulangan dilakukan format DO WHILE akan dapat dilihat seperti format dibawah :
DO WHILE
(kondisi)
Tindakan
END DO
Contoh berikut merupakan perhitungan gaji yang dilaksankan berulang sampai jumlah record dalam file habis. DO WHILE (masih ada record gaji)
COMPUTE GAJI KOTOR
COMPUTE PAJAK PENDAPATAN
COMPUTE GAJI BERSIH
END DO
Struktur Perulangan – DO UNTIL.
Format DO UNTIL akan dapat dibuat seperti format di bawah ini :
DO UNTIL (kondisi)
Tindakan
END DO
Contoh berikut adalah suatu model matematika yang mengaktifkan file persediaan dan mencetak jumlah stock tiap hari sampai jumlah hari yang telah ditentukan tercapai.
DO UNTIL (JUMLAH.HARI = BATAS.HARI)
READ STOCK.AWAL,PEMBELIAN,PENJUALAN
COMPUTE STOCK.AKHIR = STOCK.AWAL +PEMBELIAN-PENJUALAN
WRITE STOCK.AWAL,PEMBELIAN,PENJUALAN,STOCK.AKHIR
END DO
Struktur Perulangan – for .
Format struktur perulangan FOR FOR tiap-item Tindakan
contoh
FOR tiap-record-pegawai
PERFORM
Cetak-slip-gaji
Format-format untuk ketiga struktur ini digunakan oleh banyak programmer ketika menggunakan permrograman terstruktur. SE untuk program perhitungan komisi
START
Pemberian harga awal TOTAL.PENJUALAN, TOTAL.KOMISI = 0
Proses data penjualan
DO UNTIL (akhir file)
PERFORM Baca-data
PERFORM Proses-data PERFORM Cetak-data
END DO
Total akhir
RINT TOTAL.PENJUALAN, TOTAL.KOMISI
STOP
Baca-data
READ RECORD PENJUALAN
Proses-data
IF (JUMLAH.PENJUALAN > 1000000)
THEN
KOMISI = 100000 + (JUMLAH PENJUALAN – 1000000) . 0,15
ELSE
KOMISI = JUMLAH.PENJUALAN . 0,10
END IF
Akumulasikan TOTAL.PENJUALAN, TOTAL.KOMISI
Cetak-data
PRINT baris detail
PSEUDOCODE
Pseudocode merupakan suatu alternative dari SE dan mirip dengan beberapa kode pemrograman, seperti COBOL, PL\1, Fortran, PASCAL. Dengan demikian mudah bagi para programmer untuk menggunakan dan mengerti pseudocode, tetapi pseudocode tidak cocok bagi sesorang yang bukan programmer. Apabila SE digunakan, beberapa rincian seperti pembukaan dan penutupan file-file, pemberian harga awal, atau pemakaian flag tidak termasuk dalam bentuk SE, sedangkan pseudocode mengikutsertakan semua hal tersebut.
Seperti halnya SE, pseudocode juga tidak memiliki standar penulisan dan memiliki 3 bentuk pemrograman terstruktur, seperti urutan, seleksi/kondisi dan perulangan/iterasi.
Struktur urutan sintak merupakan kumpulan berbagai pernyataan instruksi input/output yang secara implisit diterapkan dalam pseudocode.
Struktur Pilihan – IF-THEN.
Format struktur pilihan dapat dituliskan sebagai berikut
IF (kondisi) THEN
Tindakan
ENDIF
Struktur Pilihan – IF-THEN-ELSE
IF (kondisi) THEN
Tindakan bila kondisi benar
ELSE
Tindakan bila kondisi salah
ENDIF
Contoh
IF (JAM = or < 40)
THEN COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = TARIF-UPAH . JAM-KERJA
ELSE
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = (TARIF-UPAH. 40) + ((JAM-KERJA – 40) . TARIF-UPAH . 1,5)
ENDIF
Struktur Pilihan – CASE
SELECT keadaan
CASE (nilai 1) PERFORM tindakan 1
CASE (nilai 2) PERFORM tindakan 2
CASE (nilai 3) PERFORM tindakan 3
DEFAULT CASE PERFORM tindakan-n
ENDSELECT
Struktur Perulangan – REPEAT UNTIL
REPEAT
Tindakan
UNTIL (kondisi)
contoh
REPEAT
READ STOCK AWAL, PEMBELIAN, PENJUALAN
COMPUTE STOCK.AKHIR = STOCK.AWAL + PEMBELIAN - PENJUALAN
WRITE STOCK.AWAL, PEMBELIAN, PENJUALAN, STOCK.AKHIR
UNTIL (JUMLAH.HARI = BATAS.HARI)
Struktur Perulangan – DO
DO indeks = awal TO akhir
PERFORM tindakan
ENDDO
contoh
DO JUMLAH PEGAWAI 1 TO 20
PERFORM Cetak-slip.gaji
ENDDO
TABEL KEPUTUSAN
Tabel keputusan (decision table) adalah tabel yang digunakan sebagai alat bantu untuk menyederhanakan logika struktur keputusan yang betingkat-tingkat di dalam program. Algoritma yang berisi keputusan bertingkat yang banyak sekali dan sangat sulit digambarkan langsung dengan structured English atau pseudocode dan dapat dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan tabel keputusan. Dengan demikian tabel keputusan efektif digunakan bilamana kondisi yang akan diseleksi di dalam program jumlahnya cukup banyak dan rumit. Struktur tabel keputusan terdiri dari empat bagian utama yakni :
1.Condition Stub
2.Condition Entry
3.Action Stub
4. Action Entry
Langkah-langkah dalam pembuatan table keputusan ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kondisi yang akan diseleksi
2. Menentukan jumlah kemungkinan kejadian yang akan terjadi, yaitu sebanyak N = 23 = 8
3. Menentukan tindakan yang akan dikerjakan
4. Mengisi condition entry, diisi sedemikian rupa, sehingga semua kemungkinan kejadian bisa terwakili.
5. Mengisi action entry, diisi kolom demi kolom dari kolom pertama sampai kolom ke N.
contoh tabel

Tidak ada komentar:
Posting Komentar